Minggu, 20 Mei 2012

Rindu Elang I

Katakan tentang kabarmu,  elang!
Sudah ke pulau mana hari ini kau kepakkan sayapmu?
Sebab, akupun ingin merasakan
Keoptimis-an hidup yang teresonansi dari suaramu
Hingga mengalir ke dalam jiwaku yang masih kerdil


Dan sampai sore menyapa
Dan sampai senja menorehkan jingga
Dan sampai bulan tersenyum mesra
Sang elang tak juga kudengar kepakan sayapnya

Lalu aku menunggunya sampai tertidur
Berharap bertemu dengannya walau hanya dalam mimpi
Dan benar,
Aku melihatnya
Ia datang kepadaku
Dengan membawa secarik kertas berpita jingga
Ku buka secarik kertas itu
Lalu ku baca dengan getar yang semakin membuncah

Apa kabar harimu hai Gadis?
Engkau pasti gundah menungguku
Dan aku tahu itu
Bukankah sudah aku sampaikan!!
Jangan selalu menungguku!
Sebab aku tak pasti akan bertengger di dahan akasiamu
Aku masih ingin terbang jauh mengelilingi angkasa
Akulah elang yang baru saja terbang dari sarangnya.
Masih luas angkasa yang belum aku sambangi


Engkau harus tersenyum
Karena dengan senyummu, engkau akan terlihat lebih cantik
Karena dengan senyummu,engkau  akan merasakan ketegaran dan kekuatan
Menghadapi ujian hidupmu
Ada dan tidak adanya aku di akasiamu
Tetaplah tersenyum,
Dan berjanjilah untuk itu,

Lalu aku terbangun dalam mimpiku
Ku usap airmata yang telah meleleh dalam tidur yang sendu
Ku buka jendela,
Dan kucium bau tanah yang tersiram oleh hujan
Harumnya telah membawa pada rasa rindu yang dalam.

Lalu semilir angin yang bertiup ke arah tenggara itupun berkata:
"Hai Gadis, apakah ada salam yang ingin kau sampaikan untuk Sang elang?"
"Tidak angin, sebab dia sudah tahu sebelum engkau kesana", yakinku menjawab

Lalu aku tersenyum
Dan menutup jendela perlahan
Dan tanganku kembali menari
Menari dan menari
Di sini, di atas tuts yang setia menemani.

Yogyakarta,
saat diam menyisakan kerinduan
18 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar