Minggu, 20 Mei 2012

Long Weekend Tanpa Cinta


Teleponnya berdering,diangkatnya dengan malas.
"Assalamu'alaikum", sapanya dengan enggan
"Wa'alaikumsalaaaam,halo Cintaku sayang,sudah sarapan pagi belum neh, Mama dan abang-abangmu barusan sarapan looh,pake gudeg manggar kesukaanmu!", suara di seberang terkesan promosi
"Waaah....enak dunk Mam,mau dooong", sahut cinta sambil menepuk-nepuk perutnya yang setadi malam tidak kemasukan apa-apa.
"Makanya....pulang donk Cinta....jangan cuma ngendon disitu aja...long weekend jugaaa, papamu sudah merindukan pijitanmu lho Cin!, katanya ga mantab kalo ga kamu yang mijitin", mamanya mulai merajuk
"Bilang papa ya Maa....kalau mau dipijit...nunggu regenerasi dulu.....masak dari dulu Cinta terus yang mijitiiin,capeklah Ma!", elaknya sambil memilin-milin rambutnya.
"Maksudmu....? kamu udah dapat calon Cin? trus mau nikah? trus punya anak, waah...dapat cucu nih", sang mama yang sudah menjadi nenek itu girang.
"Mam.....Cinta telah jatuh hati", kata cinta perlahan
"Haaah....maksudmu,kamu sudah bisa jatuh cinta lagi,trus trus trus...sama orang mana? kerjaannya apa?", tanya mamanya, lebih tepatnya menginterogasi
"Aaaah...mama ga perlu tahulah....lagian kenapa juga mama sampai nginterogasi gitu", jawab cinta mulai malas
"Looooh...yo ga gitu to yo.....yang namanya cari cari pasangan hidup ya harus mempertimbangkan bobot, bebet, bibit tooo, mosok calon mantuku orang sembarangan!!yo ga mau mama!!", sang mama udah mulai bernada tinggi.
"Buat apa mama....wong Cinta juga barusan putus sama dia kok", jawab Cinta gontai, tubuhnya lemas seketika.
"Lho....kok bisa, memang kenapa?", sang mama seakan ga terima dengan keadaan gadisnya.
"Katanya Cinta itu ga level bagi dia Ma", jawabnya perih
"What? Ga level bagaimana maksudmu? kamu cantik kayak Mama, pinter, supel, ramah, wis pake jilbab juga, bisnis juga sudah maju.....lha kurang opo to?, emang siapa seh dia itu?", sang mama menyerang tanpa basa-basi.
"Seorang Mahasiswa Sastra Inggris Ma, lagi kuliah S2 di Sydney,penulis juga. Dah banyak bukunya yang terbit....banyak penggemarnya Ma", jawabnya sambil berusaha mengontrol emosinya agar tak terlihat sedih
"Makanya...hati-hati dong Cint  kalau jatuh cinta...ealaaah...kok ya dulu aku ngasih nama Cinta ta yaaa?, sesal mamanya tiba-tiba muncul.
"Ah mama...mungkin belum jodohnya kali Ma....kemarin dah seimbang juga ga jadi", sahut Cinta malas..
Seakan tidak mau membuka luka lama putrinya yang telah dikhianati kekasihnya setelah sembilan tahun menunggu, sang mama memutuskan untuk diam sejenak.
"Jadi kapan kamu akan pulang,Nak?", tanyanya penuh harap.
"Mungkin 2minggu lagi Cinta akan pulang,Ma.besok Sabtu Cinta Ujian.doakan ya Mam", jawabnya sudah menguasai diri
"Okelah kalau gitu....jangan diundur lagi lho yaaa,keponakan-keponakanmu sudah rindu dengan cerita-ceritamu.Yaudah...maem dulu...jangan sampai pingsan kayak kemarin.Jaga diri baik-baik ya Cin.Assalamu'alaikum", sapanya mengakhiri pembicaraan jarak jauh itu.
Cinta meletakkan gagang telponnya dengan lemas. Ia menuju kasur empuknya dengan masih menyisakan luka, membuka kembali laptopnya yang sudah terkunci.. Ia sudah lupa dengan wejangan mamanya untuk sarapan pagi.
Jauh disana, mamanya duduk terpekur...Merenungi nasib putrinya yang memang lain dari abang-abangnya."Ah...nasib orang beda-beda...demikian juga nasib anak-anakku", gumamnya lirih.
Long weekend itu, dirumahnya yang sejuk dan luas,berkejaran cucu-cucunya sambil sesekali ada yang menangis. Di ruang keluarga,ia dapati anak-anaknya, menantu-menantunya dan suaminya sedang asyik bercanda. Ada sesuatu yang kurang menyempurnakan.......tak ada Raisya Cinta Fauziah di sana.
"Cinta......pulanglah kemari Nak.....biar kebahagiaan ini terasa sempurna", ucapnya lirih sambil membawa beberapa gelas juice jambu ke ruang keluarga....

Djogja......di long weekend yang terkejar deadline.

2 komentar: