Jumat, 27 Desember 2013

Belajar Tangguh Dari Murid Kecilku



Pagi itu cuaca sangat cerah setelah satu pekan Bantul diguyur hujan. Saya sudah siap di sekolah satu jam sebelum pembagian rapor. Ya, hari itu agenda kami membagikan rapor. Watu berjalan dengan sangat cepat. Ada satu rapor yang belum diambil. Saya bersabar untuk tetap menunggu.
Saat saya hendak keluar dari kelas, saya melihat walimurid saya turun dari motornya. Saya bersiap menyambutnya. Suaranya serak. Matanya merah. Setelah tandatangan, Saya menyampaikan hasil belajar putrinya. Wanita itu terlihat sangat lelah.
“Alhamdulillah ya ibu, mbak Rara selama smester ini banyak perkembangan, kalau dulu pertama kali sekolah suka memukul, sekarang sudah tidak lagi, empatinya tinggi bu, dan bersemangat sekali kalau menghafal.  Sosialisasinya juga baik,kemampuan kognitif, bahasa, fisik motorik semuanya sudah baik Bu”…bla.bla.bla…..Saya terus menjelaskan. Mata Ibu itu memerah, airmatanya menggenang sambil menceritakan kondisi anaknya.
“ Alhamdulillah Bu Guru, Saya sangat bahagia Rara sekolah disini. Banyak perkembangannya bu. Kadang saya kalau keluar rumah nggak pakai jilbab suka ditegur. “Ibu…walaupun Cuma ke warung,kita itu harus pakai jilbab loh Bu”, begitu katanya. Budenya juga sering ditegur. Rara itu anak yang baik Bu, anak yang mau prihatin. Sebelum shubuh dia udah bangun, mandi, selalu sholat ke masjid sama kakungnya, habis itu jam lima pagi Rara dan saya sudah berangkat ke pasar Bantul. Dingin Bu, apalagi kalau hujan. Terkadang saya nggak tega membawa Rara bersama saya. Tetapi kalau saya suruh libur dulu, dia bilang “ Ibu itu gimana to Bu…kita itu harus bersemangat Bu.. nggak boleh menyerah begitu saja”, katanya waktu itu. Saya terdiam, menangis dalam hati saya mendengar cerita ibu itu. “Sampai di pasar Rara maem Bu, kadang juga ikut kulakan barang juga”, ceritanya sambil menangis, Saya ulurkan beberapa tissue kepada beliau. “Baru setelah makan, saya antar ke sekolah, makanya dia tidak pernah terlambat”, tuturnya agak mereda.
“ Mbak Rara penempaannya sungguh luar biasa ya Bu, pantesan Mbak Rara itu logikanya dan bicaranya itu sering seperti orang dewasa”, kataku menimpali.
“iya Bu, dia itu dewasa. Ketika eyang utinya meninggal kemarin dia sangat bersedih sampai sakit, bberapa hari kemarin saat eyang kakungnya duduk bersamanya, dia bilang “Kung…dijaga kesehatannya ya kung… kakung itu kalau meninggalnya kalau sekolahku sudah tinggi ya Kung..”, kakungnya sampai nangis Bu. Saya mengucapkan banyak terimakasih kepada Ibu Guru sekalian, nitip anak saya njih Bu”,tuturnya mengakhiri kisahnya.
…………………………………………………..
Hari itu, saya benar – benar mendapatkan sebuah pelajaran hidup yang luar biasa. Pelajaran bagaimana tetap berdamai dengan pahitnya kehidupan. Bagaimana menjadi pribadi yang tangguh lagi tidak pernah menyerah. Subhanalloh…. Hari yang syarat tentang hikmah. Saya bersyukur telah diberi kesempatan untuk membersamainya. Anak berumur3,7 tahun itu, telah memberi contoh  bagaimana kita mensikapi kerasnya hidup. Rara…. Guru kecilku yang selalu di hati..

Kamis, 26 Desember 2013

Kisah Masuk Islamnya Dr. Mohammad Stefan Dari Rumania

Segala puji bagi Allah, senang sekali saya bisa bertemu kalian disini. Dan saya berharap pada suatu hari nanti dapat bertemu kalian di Rumania, saya bertemu kalian dalam rangka dakwah.
Suatu hari saya jalan-jalan ke Turki. Dan pada malam hari saya tersesat di jalan karena kesalahan saya. Kemudian saya memberhentikan seorang pejalan kaki dan saya bertanya kepadanya,
"Apakah anda tahu alamat ini?"
Saya memperlihatkan sebuah brosur hotel kepadanya, dan dia berkata,
"Di desa ini tidak ada hotel, tapi saya harap tuan menjadi tamu saya malam ini."
Kemudian kita pergi ke rumahnya sedang saat itu suasana gelap. Saya tidak dapat melihat sesuatu apapun kecuali pintu depan rumah yang telah dibuka.
Saya lihat di dalamnya ada lima anak-anak dan dua orang wanita tua. Saya pun lantas berkata dalam hati, "(bararti) tempat ini aman."

Kemudian orang tersebut memanggil saya dan istri saya agar masuk, lalu mengajak kami untuk menyantap makan malam yang sangat sederhana.
Kami merasa sangat nyaman karena cara perlakuan orang tersebut terhadap kami. Dia berkata,
"Kalian tidur disini, kami punya tempat lain untuk tidur."
Besoknya saat saya bangun tidur, saya mencarinya untuk menyampaikan rasa terima kasih kepadanya dan saya akan melanjutnya acara jalan-jalan saya. Ketika saya keluar dari rumahnya waktu sudah siang, dan saya dapat melihat apa saja. Ternyata saya dapati bahwa rumah tersebut tidak memiliki ruangan lain selain yang saya tempati, itulah rumahnya. Dia bersama lima anak-anaknya, istri dan ibunya ternyata tidur di luar rumah di bawah sebuah pohon dalam keadaan terbuka dengan cuaca sangat dingin.
Saya sangat terkejut lalu saya mendatanginya dan berkata,
"Apakah anda gila, kenapa anda melakukan ini?"
Kemudian ia melihat wajah saya sambil tersenyum dan berkata,
"Tidak, saya tidak gila. Kalian berdua adalah musafir, dan menjadi kewajiban saya untuk memberikan apa saja yang saya punya, sebab saya seorang muslim."
Saat orang tersebut berkata "saya muslim", wajahnya terlihat bersinar seperti cahaya api. Sedang saya masih sangat terkejut, dan istri saya pun mulai menangis.
Saya berkata pada istri saya,
"Lihatlah, apa yang kamu tahu tentang Islam, sedang kamu sekarang telah melihat bagaimana orang tersebut memperlakukan kita?"
Orang tersebut kemudian berkata kepada kami,
"Saya tidak tahu banyak tentang Islam, akan tetapi kalian bisa kitab Alqur'an, atau kalian bisa baca hadits. Semoga ketika anda membacanya anda akan tahu lebih banyak tentang Islam."
Maka secepatnya saya pergi ke perpustakaan dan saya membeli sebuah mushaf dan beberapa kitab hadits, dan saya mulai membacanya. Saya terus membacanya selama kurang lebih dua bulan. Dan setelah dua bulan berlalu Allah telah membuka hati saya dan saya mengucapkan,
"Asyhadu allaa ilaaha illallah wa asyhadu anna muhammadan rasuulullah."
Dan saya resmi menjadi seorang muslim pada tanggal 17 Januari 1993, alhamdulillah

http://fairuz-ahmad.blogspot.com/2013/12/kisah-masuk-islamnya-dr-mohammad-stefan_2577.html#more

Dimataku, organisasi dan politik itu…..



Politik itu kotor. Mungkin itu di matamu. Tetapi tidak di mataku.
 
1# Pengalaman pertama :
Mungkin dalam pikiranmu, politik itu identik dengan kekuasaan, jabatan, uang dan lain – lain. Jujur, saya suka berpolitik. Tetapi saya tidak menyadari, sejak kapan  saya suka berpolitik. Tetapi saya teringat kejadian ketika saya masih kecil dulu. Ketika itu, malam – malam  ibuku mengendap-endap di samping rumah Pak Lurah. Waktu itu ada acara pemilihan ketua pemuda. Wah…” si ibu emang kurang kerjaan, pingin tahu aja”, batinku saat itu. “Haduh Nduk….bapakmu jadi ketua pemuda lagi”, kata ibuku sembari menggandeng tanganku untuk pulang.
1# Pengalaman kedua :
Saat saya kelas lima SD, saya terpilih jadi Ketua Kelas. Dan itu berlangsung sampai saya kelas VI SD. Memimpin kelas yang waktu itu banyak “anak nakal” tidaklah mudah. Disini, mungkin belum terbudaya memimpin rapat. Yang ada hanyalah dominasi memimpin.  Bagaimana memimpin kelas, bagaimana menyikapi saat guru belum juga datang padahal jam belajar sudah berjalan dengan lama. Disini  saya dituntut untuk bisa “mendiamkan” kelas saat ada tugas dari guru atau saat guru keluar karena ada acara. Mungkin memang karena baru belajar, beberapa kali “mendiamkan” anak laki – laki memang agak susah. Ketika itu, sampai saya ditantang berkelahi. Dan benar, sebagai seorang “pemimpin”, gengsi donk kalau ga berani. Akhirnya sayapun berkelahi dengan teman lelaki saya.Waah…seru juga saat itu. Untung tidak lama setelah itu  bel masuk berbunyi. Selamat deh…. Mungkin….ini adalah pembelajaran politik yang keliru. Dimana, tidak semua “masalah” harus diselesaikan dengan aju jotos.
3# Pengalaman Ketiga : Vakum
Saat saya duduk di SMP, saya menjelma sebagai orang yang biasa – biasa saja.
Saya benar – benar menjadi pelajar yang hanya sekedar belajar. Di jenjang inilah, aku vakum berpolitik.
4# Pengalaman Keempat
Anak SMA semestinya masih suka belajar. Hm…saya masih rajin belajar kok. Nilai ujian juga ga jeblok-jeblok amat. Tapi di jenjang pendidikan ini saya mulai banyak mengikuti organisasi.Hm.. ada berapa ya? Kalau nggak salah ada 5 organisasi. Hampir pergi jam 6 pagi, pulang jam6 malam. Dari sini, saya banyak bersinggungan dengan orang-orang dari sebuah partai tertentu. Tetapi saya masih belum paham betul, apa itu politik, apa itu partai.
#5 Pengalaman Kelima
Semester pertama kuliah, saya langsung dibidik menjadi ketua DPRa di sebuah partai. Kenapa saya dipilih? Mungkin salah kali ya??. Mungkin karena teman-teman di organisasi tertentu tahu kalau saya punya bakat memimpin,ciiieeee, bukannya sombong sih, tapi saya mengakuinya. Saya mengendalikan kerja-kerja partai dari balik asrama. Maklum, waktu itu saya di asrama. Setiap pekan pulang dan selalu ada koordinasi. Maklumlah…partai saya itu bekernyjanya bukan Cuma kalau mau pemilu saja. Tetapi kapan saja, dimana saja.
#6 Pengalaman Keenam
Untuk pertama kalinya saya menjabat Ketua Bidang Perempuan di DPC (tingkat kecamatan). Ternyata bekerja di skup yang sangat luas sangat menguras energi. Tetapi rasa lelah itu pasti akan sirna  jika melihat masyarakat senang dengan apa yang kita berikan. Terkadang sampai drop juga sih karena  nggak bisa jaga kondisi.
Nah…. Disini, saya punya pengalaman bagaimana berkampanye dengan sehat, tanpa politik uang, tanpa menjelek-jelekkan partai lain. Pokoknya seru deh. Bagaimana kita menyambangi ibu-ibu yang di sawah untuk menawarkan partai kita, pas hujan pula.Wah,keyyeennn. Saya jadi tahu bagaimana partai-partai lain itu berkampanye, dan saya, lebih memilih kampanye yang elegant.
Menjelang pemilu, hampir tak ada waktu untuk keluarga. Tidak ada anggota keluarga yang protes karena keluarga saya sudah paham betul.Terlebih lagi, bapak dulu salah seorang tim sukses di sebuah partai sebelum reformasi, jadi masalah partai itu sudah biasa.
7# Saya dan kegilaan saya
Waktu itu malam penghitungan suara pemilu legislatif. Saya menjadi Koordinator Saksi di Desa/Kelurahan saya. Membagi konsumsi, menanyakan hasil dll, sampai mengawal kotak suara ke Kecamatan.  Jam 2 dinihari saya baru pulang, dan saya seorang wanita. Hm… jangan berfikiran negative terhadap saya karena dalam berhubungan dengan lawan jenis saya sangat menjaga.
Mungkin, saat itulah saya benar-benar mempunyai semangat yang sangat meledak-ledak. Dan saya sangat bangga bisa menjadi seperti itu. Ini adalah kisah yang paling membahagiakan untuk dikenang, member semangat saat kaki terasa lelah dalam berjuang.
Kini…..sudah saatnya antiklimaks. Dimana saya harus regenerasi dengan para darah-darah muda(padahal, saya juga masih muda hehhehe). Tetapi begitulah siklusnya. Semua pasti ada masanya. Sampai sekarang saya masih berorganisasi. Sampai sekarang saya masih terus berpolitik dan berpartai. Partai itu bukan semata-mata kekuasaan, tapi bagaimana dengan berpartai itu kita bisa semakin bermanfaat bagi masyarakat. Saya ya seperti ini, kalau Anda berbeda, ya itu hak Anda. Beda itu…bolehkaaannnn, yang penting tak saling mencaci, yang penting tak saling membenci.
Salam Semangat Membangun Negeri!!

Sabtu, 14 Desember 2013

Pesona Jiwa Raga

Pada mulanya adalah fisik. Seterusnya adalah budi. Raga menantikan pandanganmu. Jiwa membangun simpatimu. Badan mengeluarkan gelombang magnetiknya. Jiwa meniupkan kebajikannya.


Begitulah cinta tersurat di langit kebenaran. Bahwa karena cinta jiwa harus selalu berujung dengan sentuhan fisik, maka ia berdiri dalam tarikan dua pesona itu: jiwa dan raga.

Tapi selalu ada bias disini. Ketika ketertarikan fisik disebut cinta tapi kemudian kandas ditengah jalan. Atau ketika cinta tulus pada kebajikan jiwa tak tumbuh berkembang sampai waktu yang lama. Bias dalam jiwa ini terjadi karena ia selalu merupakan senyawa spritualitas dan libido. Kebajikan jiwa merupakan udara yang memberi kita nafas kehidupan yang panjang. Tapi pesona fisik adalah sumbu yang senantiasa menyalakan hasrat asmara.

Biasnya adalah ketidakjujuran yang selalu mendorong kita memenangkan salah satunya: jiwa dan raga. Jangan pernah pakai “atau” disini. Pakailah “dan”: kata sambung yang menghubungkan dua pesona itu. Sebab kita diciptakan dengan fitrah yang menyenangi keindahan fisik. Tapi juga dengan fakta bahwa daya tahan pesona fisik kita ternyata sangat sementara. Lalu apakah yang akan dilakukan sepasang pecinta jika mereka berumur 70 tahun? Bicara. Hanya itu. Dan dua tubuh yang tidur berdampingan di atas ranjang yang sama hanya bisa saling memunggungi. Tanpa selera. Sebab tinggal bicara saja yang bisa mereka lakukan. Begitulah pesona jiwa perlahan menyeruak di antara lapisan-lapisan gelombang magnetik fisik: lalu menyatakan fakta yang tidak terbantahkan bahwa apa yang membuat dua manusia bisa tetap membangun sebuah jangka panjang sesungguhnya adalah kebijakan jiwa mereka bersama.

Seperempat abad lamanya Rasulullah saw hidup bersama Khadijah. Perempuan agung yang pernah mendapatkan titipan salam dari Allah lewat malaikat Jibril ini menyimpan keagungannya begitu apik pada gabungan yang sempurna antara pesona jiwa dan raganya. Dua kali menjanda dengan tiga anak sama sekali tidak mengurangi keindahan fisiknya. Tapi apa yang menarik dari kehidupannya mungkin bukan ketika akhirnya pemuda terhormat, Muhammad bin Abdullah, menerima uluran cintanya. Yang lebih menarik dari itu semua adalah fakta bahwa Rasulullah saw sama sekali tidak pernah berpikir memadu Khadijah dengan perempuan lain. Bahkan ketika Khadijah wafat, Rasulullah saw hampir memutuskan untuk tidak akan menikah lagi.

Bukan cuma itu. Bahkan ketika akhirnya menikah setelah wafatnya Khadijah, dengan janda dan gadis, beliau tetap berkeyakinan bahwa Khadijah tetap tidak tergantikan. “Allah tetap tidak menggantikan Khadijah dengan seseorang yang lebih baik darinya,“ kata Rasulullah saw.

Terlalu agung mungkin. Tapi memang begitu ia ditakdirkan: menjadi cahaya keagungan yang menerangi jalan para pecinta sepanjang hidup. Pengalaman di sekitar kita barangkali justru selalu tidak sempurna. Karena biasanya selalu hanya ada “atau” bukan “dan” dalam pesona kita. Atau bahkan tidak ada “dan” apalagi “atau”. Ketika pesona terbelah seperti itu, cinta pasti berada di persimpangan jalan, selamanya diterpa cobaan, seperti virus yang menggerogoti tubuh kita. Dalam keadaan begitu penderitaan kadang tampak seperti buaya yang menanti mangsa dalam diam.

Anis Matta
copas dari ustadz idola saya :  http://serialcinta.blogspot.com/

7 TIPS EFEKTIF MENGHILANGKAN STRES

Hai, Sahabat, Tips kesehatan. Manusia hidup tentu memiliki berbagai masalah. Terkadang masalah-masalah tersebut sulit sekali kita hindari maupun kita temui jalan keluar ataupun solusinya. Masalah-masalah seperti masalah keluarga, percintaan, persahabatan, keuangan maupun masalah yang terkait dengan pekerjaan anda sehari-hari. Stress merupakan puncak dari berbagai tekanan masalah-masalah tersebut. Stress pula bisa menimbulkan depresi yang sangat tidak baik bagi kesehatan tubuh dan jiwa kita. Lalu, adakah tips efektif menghilangkan stress tersebut...???

        Sahabat, tips kesehatan. Banyak sekali tips maupun cara yang dapat kita lakukan untuk menghilangkan stress tersebut. Salah satunya dengan melakukan aktivitas ataupun kegiatan -kegiatan yang menyehatkan seperti contohnya berolahraga. Tapi ternyata bukan hanya berolahraga saja yang dapat membantu menghilangkan stress tersebut. Tips kesehatan akan mengulas berbagai tips efektif untuk menghilangkan stress tersebut. Tips kesehatan, Berikut ini 7 tips efektif menghilangkan stress dengan mudah :
  1. Tips yang pertama yaitu jangan menunda pekerjaan sehingga semakin menumpuk. Salah satu penyebab stress terkait dengan  masalah pekerjaan yang menumpuk. Jika kita tidak menunda-nunda pekerjaan yang dapat kita kerjakan lebih dahulu tentu tidak ada kata pekerjaan menumpuk. Sehingga stress kemungkinan besar tidak menimpa kita.
  2. Tips yang kedua yaitu memiliki keberanian untuk berkata tidak terhadap sebuah pekerjaan baru yang dibebankan kepada anda yang tidak ada kaitannya dengan pekerjaan anda yang sekarang. Ini akan mengakibatkan pikiran anda menjadi tidak fokus dan menjadi terbelah dua yang bisa menyebabkan stress muncul.
  3. Tips berikutnya untuk menghilangkan stress yaitu dengan melakukan aktivitas atau kegiatan-kegiatan yang menyehatkan seperti berolahraga dengan berjalan kaki atau berlari-lari santai. Aktivitas tersebut mampu membuat anda merasa lebih rileks, dapat juga menurunkan tekanan darah serta menghasilkan hormon endorfin yang dapat menghilangkan stress tersebut.
  4. Tips berikutnya yaitu selalu berusahan belajar menerima diri sendiri dan segala kondisi yang sedang kita alami baik itu terkait dengan segala nikmat dan segala cobaan yang diberikan oleh Tuhan YME kepada diri kita.
  5. Selalu memiliki positive thinking atau selalu berpikiran positif terhadap segala masalah yang menimpa kita serta berusaha memetik semua pelajarannya. Sehingga ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi daripada sebelumnya.
  6. Menghibur diri sendiri merupakan salah satu tips efektif untuk menghilangkan stress tersebut. Luangkan waktu sebentar di padatnya aktivitas anda dengan menghibur diri sendiri dengan berbagai hiburan yang anda sukai seperti bermain games, mendengarkan musik yang anda minati, menonton film yang anda sukai atau kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menghibur anda.
  7. Berusaha fokus terhadap sebuah pekerjaan yang ada di hadapan anda. Melakukan pekerjaan banyak dengan waktu bersamaan dapat juga menimbulkan stress. Oleh karena itulah, selesaikan satu pekerjaan terlebih dahulu kemudian berpaling untuk mengerjakan pekerjaan lainnya. Ini juga mampu menghilangkan stress pada diri anda.
      Demikianlah tips kesehatan yang mengulas 7 tips efektif menghilangkan stres. Semoga dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca sekalian. Salam hangat dari penulis.
copas dari  http://intips-kesehatan.blogspot.com/2013/02/tips-hilang-stress-sehat.html