Kamis, 31 Mei 2012

Tentang Sebuah Cinta


Cinta telah menjejaki di ranah kesetiaan
Dimana engkau harus menunggu
Seseorang yang tidak mau ditunggu
Lalu, apakah engkau akan terluka?
Tidak!, jawabmu saat itu
Cinta telah menapaki ladang kerinduan
Dimana engkau akan merasakan sesuatu saat dia tak menyapa
Lalu, apakah kau akan menagis?
Ah, tidak!, jawabmu lagi
Cinta telah pergi meninggalkanmu
Lalu, apakah kau masih ingin menunggu?
Kali ini saya berharap ia menjawab tidak
Ya, saya akan selalu menunggu, jawabmu dengan setetes airmata
Cinta telah membutakan hatinya
Memupus syaraf – syaraf logika
Hingga ia tak lagi bisa berfikir
Selain memikirkan apa yang ada di hatinya
Dan dirimu,
Sejauh apa kau letakkan cintamu
Sedang Robb telah memberikan  suratan taqdirnya yang paling indah?

**) terinspirasi dari kisah Layla Majnun

Rindu Bunda


Bunda….
Tak tahukah segala risau yang kurasa
Bunda….
Tak tahukah segala luka yang tertoreh
Bunda…..
Tak tahukah segala harap yang sirna?
Pada malam ini
Luka telah mengartikan tentang arti kesabaran
Pada malam ini
Risau telah terdefinisi
Sebagai suatu mimpi yang belum ku gapai
Bunda…..
Rengkuh aku dalam  hangat  pelukmu
Sebandel apaun
Aku tetap putrimu
Yang lahir dank aku besarkan
Dengan air mata, darah dan pelukmu
Bunda….
Aku merindukanmu

Jogjakarta, saat sepi menyergap jiwa yang hampa

Mentari kan Tersenyum, Esok



Mentari akan tetap tersenyum esok
Walo aku menangis
Apalagi aku tertawa
Mentari kan tetap tersenyum esok
Walo luka belum mengering...

Mentari akan tetap memberi kehangatan
Walau tanpa kau sadari
eperti aku pada kalian,
Sejatinya aku ingin memberi arti bagi hidup kalian
Meski terkadang aku terluka,dengan tanpa kalian sadariii
Aku akan tetap tersenyum
Seperti mentari yang tak pernah lelah menyinari

Ketika Aku Terjatuh, Bukan Berarti Saya Harus Menangis



Ketika aku jatuh...
Aku merasakan sakit.
Ketika aku terluka..
Aku merasakan perih.
sakit ini......perih.
perih ini.....sakit

Tak harus kutangisi segala perih...
Tak harus kuratapi segala sakit....
Sebab...Dia akan menawarkan obatnya.
Sebab...Dia akan memelukku di cintaNya..
Tuhan.....
.
Tak perlu menetes airmata ini..
Sebab...Kau telah menghapusnya sebelum titiknya menetes ke pipi...

Tentangmu, Sahabatku


Saat aku rapuh
tiba-tiba kau datang kepadaku
Saat aku lelah menapaki jalan ini
Kau selalu tersenyum menyemangati
masa lalu yang kelam
Hampir membuatku berputus dari Rahmat-Nya
Aku bagai ombak.... aku bagai buih di pantai.
Aku rapuh, aku lemah
Lalu Alloh mengirimkanmu kesini
Disini,dihati yang penuh luka
selamat datang sahabat-sahabatku
Sebagai saudaraku..
sebagai seorang sahabat,
Yang datang karena Alloh,Dan pergi karena_Nya
sebagai sahabat, takkan berkurang
dan takkan berlebih...
Sahabat....
Semoga ikatan inilah,
yang akan mengantarkan suatu saat
Alloh memberikan payung-payung perlindungan
Dihari kiamat,dihari tiada
Naungan kecuali dengan izin-Nya...

Kesaksian Sebutir Pasir


Aku berada dari perutmu yang gelap sekali
dan entah sampai kapan lagi di sini
Lalu Robb mengguncangkanmu...
dan akupun terseok,terlempar dalam daratan yang tak lagi indah
Gegap gempita
Ada yang menangis,berteriak minta tolong
Ada yang berlari......terpanggang di rumahnya sendiri
Pohon meranggas.....terbakar
Dan semua terkapar....menggelepar
Aku yang menjadi bagian dari skenario ini
Menghujani dengan debu dan batu - batu kecil
tak dapat mengelak
raga - raga mana yang terlempari
Dan aku bertasbih....Sang hujan malam itu
Telah mengajakku berlari...berpacu dengan arus pasir sungai
Sepanjang sungai itu aku melihat dunia seakan kiamat.
Aku berlari dengan istighfar....lirih...dan bergetar
Lalu sampailah aku pada tepi jembatan ini.
Akulah yang terpilih,dari renggutan penambang itu.
Entah untuk siapa dan untuk apa aku dibawa.
Maka aku semakin pasrah kepadaNya.
Dan dalam sujudku aku bertasbih.....di akhir perjalananku
Aku diberhentikan di sini
Di Masjid AL - MANAR,Galur-Brosot,Kulon Progo
Untuk menunaikan tugasku kelak:
Menjadi saksi atas tapak - tapak kaki yang membekas di diriku
Tapak - tapak kaki muadzin tua yang memanggil para jama'ah
Tapak - tapak para ikhwan yang bersemangat duduk diatasku sebelum adzan jum'at berkumandang
Tapak - tapak kaki seorang wanita yang tersungkur dalam taubat nasuhanya...
Tapak - tapak kaki anak-anak yang bersemangat mengeja Alif-Ba-Ta-Tsa
Kelak aku akan bersaksi di hadapan Robbku dan Robbnya
Bahwa diatas diriku....mereka memujiNya.....
Subhanalloh.....