Kamis, 31 Mei 2012

Rindu Bunda


Bunda….
Tak tahukah segala risau yang kurasa
Bunda….
Tak tahukah segala luka yang tertoreh
Bunda…..
Tak tahukah segala harap yang sirna?
Pada malam ini
Luka telah mengartikan tentang arti kesabaran
Pada malam ini
Risau telah terdefinisi
Sebagai suatu mimpi yang belum ku gapai
Bunda…..
Rengkuh aku dalam  hangat  pelukmu
Sebandel apaun
Aku tetap putrimu
Yang lahir dank aku besarkan
Dengan air mata, darah dan pelukmu
Bunda….
Aku merindukanmu

Jogjakarta, saat sepi menyergap jiwa yang hampa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar