Bunda….
Tak tahukah segala risau yang kurasa
Bunda….
Tak tahukah segala luka yang tertoreh
Bunda…..
Tak tahukah segala harap yang sirna?
Pada malam ini
Luka telah mengartikan tentang arti kesabaran
Pada malam ini
Risau telah terdefinisi
Sebagai suatu mimpi yang belum ku gapai
Bunda…..
Rengkuh aku dalam
hangat pelukmu
Sebandel apaun
Aku tetap putrimu
Yang lahir dank aku besarkan
Dengan air mata, darah dan pelukmu
Bunda….
Aku merindukanmu
Jogjakarta, saat sepi menyergap jiwa yang hampa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar