Sabtu, 26 Mei 2012

Bulan Sabit Di Atas Kota

Saat senyumku tersungging
Kulihat bulan sabit diatas kota
Diapun tersenyum, tak kalah manjanya
Sebuah senyum yang lebih manis dari senyumku

" Hai, kamu sedang jatuh cinta ya?
Senyummu merekah sedari tadi"

Aku menjawab dengan rona yang masih merah di pipi
" Ah tidak, terlalu cepat disimpulkan
Jatuh cinta sangat menguras energi bagiku
dan aku akan lebih berhati - hati lagi"

Bulan sabit di atas kota
Telah membuka rahasia di hatiku
Rahasia yang aku dan Robb saja yang tahu
Tentang sebuah rasa yang tiba - tiba hadir
Mengalir bagai air namun aku bisa membendungnya

Bulan sabit diatas kota
Telah menjadi saksi atas sebuah rasa
Dan semilir angin yang mendesir
Telah menyetujuinya dengan yakin

Bulan sabit di atas kota
Semilir angin malam ini
Dalam bimbang aku bertanya
" Sudah siapkah aku jatuh dan terluka lagi akhirnya?

Entahlah......

Jogja, saat bulan sabit telah menemaniku menjemput pagi

4 komentar:

  1. Balasan
    1. gelap? ah tidak, cuma remang - remang yang mensyahdukan

      Hapus
  2. lebih baik merasakan cinta lalu terluka,
    daripada tidak pernah merasakan cinta sama sekali! #sotoy ...hehehe
    kunjungan perdana.. salam kenal ya mba' :)
    sya follow di angka 7.. smg brkenan u/ mmfollback :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. he4x... iya sih, txs kunjungannya, maaf blm sempat dibuatin teh :-)

      Hapus