Senin, 07 Mei 2012

Dari Sekeping koin,Dia Jejaki mimpi,Dan Menggenggam dunia


Ini adalah sebuah kisah yang mungkin anda menganggap biasa-biasa saja. Tapi tidak bagi saya.Cerita ini begitu memberi inspirasi untuk saya.Cerita ini saya dapatkan dari dosen saya saat kuliah hari sabtu kemarin.ceritanya gini:
"Setiap orang itu menilai sesuatu itu tergantung dari cara pandangnya(Hm...,betul,batinku)...
Saya mempunyai teman seorang dokter gigi.Ia bekerja di sebuah klinik gigi di jalan magelang milik seorang etnis.Suatu hari sang empunya klinik tersebut ingin menguji dan memilih pimpinan-katakanlah begitu.Dia pagi-pagi sudah duduk di kursi "kebesarannya",sebelum itu,dia menaruh sebuah uang logam 500 perak.. Lalu,datanglah para karyawannya. Karyawan pertama,hanya menyapanya,karyawan kedua hanya menjabat tangannya....Karyawan ketiga........menyapanya.....lalu berlalu.tapi tiba-tiba ia berhenti....melihat uang logam itu...membersihkan debu yang menempel dan menaruhnya di atas meja.lalu masuk kedalam...
"heyyy kamu",panggil boss itu."Ya pak,ada apa?"tanya sang pegawai itu. "Mulai sekarang,kamu yang memimpin disini".Pegawai itu bingung... "Pokoknya kamu yang memimpin klinik ini.",kata pemilik klinik itu tanpa mau menjelaskan panjang lebar...

Beberapa hari setelah itu,seperti biasanya,komunitas pengusaha etnis ini berkumpul untuk saling tukar pikiran(Hm...bagus juga ya mereka,berbeda dengan kebanyakan orang Indonesia).Dalam pertemuan itu,mereka membahas tentang strategi memajukan bisnis mereka.Lalu,sang bos itu bertutur: "Kalo aku,mengangkat orang menjadi pimpinan itu gampang.Lalu sang bos itu menceritakan kisah koin 500peraknya...
Lalu muncullah percakapan yang serius....
"waah...kok bisa punya pegawai kayak gitu,cuma 500perak aja diurusin",tanya temen sesama bisnisnya.
"Bisa ajalah....pegawaiku itu  sangat disiplin,datang tepat waktu,ga pernah bolos,sama pelanggan pelayanannya memuaskan,ramah dan murah senyum..pokoknya,profesional banget deh.Dia sangat disiplin banget..sampai-sampai,dia punya jadwal pengajian secara rutin tiap pekannya....dan anehnya,dia ga pernah absen mengikuti itu,aneh kan?",promosinya semangat 45.
"Sebentar-sebentar.....aku tahu,memang luarbiasa orang tipe kayak gitu....tapi hati-hati...orang seperti itu justru sangat bahaya",sanggah temannya. "Kenapa",tanyanya bermuka masam."Bisa-bisa dia mendirikan klinik sendiri yang akan menyaingi bisnis kita",paparnya menggalaukan hati lawan bicaranya dengan segala testimoninya.

Selang satu tahun dari kejadian itu,sang dokter gigi yang cantik itu bertandang ke rumah dosen saya,minta pertimbangan tentang mimpinya yang mulai dijejaki,ia ingin mendirikan klinik gigi sendiri..
"Kamu udah tiga tahun disana...sudah banyak ilmu yang kamu dapat dari sana...sudah saatnya kamu berdiri di atas kakimu sendiri",jawab dosen saya itu dengan penuh semangat,walau terkesan cool(maklum,beliau orangnya dari fisik termasuk yang kecil,tapi pemikirannya top markotobb)
 Dan sampai kisah ini saya tulis...sang dokter gigi yang cantik nan shalihah itu telah mempunyai tiga klinik gigi...dan semuanya laris maniiiz..Dia tetap disiplin,dia tetap profesional....dia tetap mengikuti kajian pekanannya....dia telah menggenggam dunianya...tapi di tangannya,bukan di hatinya....

Sekali lagi,mungkin tak terlalu istimewa bagi anda..tapi bagi saya yang kerjanya  melayani publik(he3x...,orang penting dunk?,emang).Paling ga,sayapun akan semakin disiplin,profesional,murah senyum,tidak meremehkan hal-hal yang kecil...mulai menjejaki mimpi dan akhirnya bisa menggenggam dunia ini....di tangan,dan bukan di hatiku..

Jogjakarta,ketika malam mulai sunyi....
Dan aku semakin menjejaki mimpi :-)

2 komentar: