Kamis, 15 Oktober 2015

Menjadi Tangguh di tengah banyaknya yang rapuh…


Pernahkah merasa tangguh? Pernahkah merasa rapuh? Sring merasakan yan mana, tangguh atau rapuh? Anda berhak untuk menjawab dalam hati saja. Tangguh dan rapuh adalah dua sisi yang mau selalu kita rasakan. Ketika tangguh semangat   membara, selalu optimis dan selalu merasakan kebahagiaan yang  “meledak-ledak”. Ketika sedang rapuh, seakan dunia gelap gulita, sering merasa berat dengan apa yang sudah alloh berikan untuk kita.
Berikut ini sedikit tips yang agar kita tidak terlalu larut dalam raouh dan segera menjadi pribadi yang kuat atau tangguh :
1.      Menahan Marah.
Allah berfirman:
Artinya : Dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan( kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan. (Ali Imran: 134).
Dalam hadits : Janganlah suka marah, bagimu syurga
2.      Ihtimalul adza
Hal  ini mengingatkan kita bahwa ihtimalul adza (bersabar atas keburukan orang) adalah pembuka pertolongan Allah. Rasulullah SAW bersabda :
Dari Abu Hurairah ra. Bahwa seorang berkata kepada rasulullah SAW: “Sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku selalu menyambung hubungan baik dengan mereka tetapi mereka selalu memutuskannya, aku berbuat baik akan tetapi mereka membalasnya dengan keburukan, aku berlaku bijak akan tetapi mereka berlaku bodoh. Rasulullah SAW kemudian bersabda: Bila keadaannya seperti yang engkau katakan, mereka itu seperti meminum abu yang panas, dan senantiasa Allah akan memberikan pertolongan kepadamu selama kamu dalam keadaan demikian itu. ( HR Imam Muslim)
3.      Memahami hal baik dibalik masalah
Bisa jadi masalah yang telah Alloh berikan kepada kita adalah sebuah penempaan hidup agar suatu saat kita bisa menjadi pribadi yang matang dan kuat. Menyadari bahwa masalah adalah cara Alloh menyeleksi hamba-hambaNya agar semakin berkualitas/bertaqwa
4.      Tawakal
Yakin bahwa Allah akan merealisasikan apa yang di-tawakal-kan seorang hamba apabila ia mengikhlaskan niatnya dan menghadap kepada Allah dengan hatinya. Allah berfirman, “Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.“ (QS. Ath-Thalaq: 3). Tawakal adalah kekuatan tersembunyi yang akan membuat orang tidak mudah putus asa.
5.      Berdo’a
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
‘Robbanaa Laa Tuzigh Quluubanaa Ba’da Idz Hadaitanaa wa Hab Lanaa Min-Ladunka Rohmatan, innaka Antal-Wahhaab’
Artinya: “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Dzat yang Maha Pemberi (karunia).” (QS. Ali Imran: 8).
رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
‘Robbanaa Afrigh ‘Alainaa Shobron wa Tsabbit Aqdaamanaa wanshurnaa ‘Alal Qoumil Kaafiriin’.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, limpahkanlah kesabaran atas diri kami, dan teguhkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Al Baqarah: 250).
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
‘Ya Muqollibal Quluubi Tsabbit Qolbiy ‘Alaa Diinika’.
Artinya: “Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu.” (HR. At-Tirmidzi no.3522, imam Ahmad IV/302, Al-Hakim I/525. Lihat Shohih Sunan At-Tirmidzi no.2792).
Rapuh dan tangguh meang relative. Bisa jadi saya sudah merasa  tangguh, sementara menurut anda saya masih rapuh. Yang penting   kita bisa menilai diri kita sendiri. Jika sedang rapuh, semoga segera tersadar dan menjadi tangguh kembali. Tetapi… tangguh adalah satu-satunya pilihan agar hidup kita semakin terasa bermakna.
Wallaahu A’lambishowab.