Selasa, 02 April 2013

Bahagia Saat Belajar



“Bu Guru, tolong bilangin anak saya biar mau belajar di rumah ya, susah sekali kalau disuruh belajar. Ada saja alasannya, ngantuklah, laparlah, nonton tv lah, mainlah, pusing saya Bu!”, keluh seorang ibu kepada Bu Guru. Pernahkah Anda merasakan hal yang sama? Anak Anda enggan belajar,walau sampai dipaksa-paksa, tetap tak mau belajar. Sedih, kecewa apa sampai dongkol? Hm….perasaan itu memang wajar, karena sebagai orang tua memang senang mempunyai anak yang rajin belajar.Yang jadi masalah saat perasaan negatife Anda itu “tersalurkan” secara negative pula kepada anak.
Maka, mari duduk bersama, duduk dengan tenang, tenangkan hati dan pikiran kita, bisa jadi kita juga punya andil terhadap keengganan belajar mereka. Dibawah ini beberapa tips sederhana yang bisa kita coba agar anak kita mau dan menikmati belajarnya.
1.      Jangan menuntut anak secara berlebihan.
Terkadang kita menuntut anak kita sesuai dengan apa yang kita inginkan. Tak melihat kemampuan anak kita. Idealis itu harus, tapi kita juga harus melihat realitanya. Anak butuh proses, butuh waktu. Tidak semua anak yang sebaya kemampuannya harus terpenuhi semua. Kadang si A kemampuan kognitignya bagus, fisik motorik bagus, tapi kemampuan seninya masih belum tertarik. Kadang si B kemampuan dalam bidang Seni luar biasa, tapi kognitifnya masih perlu dibimbing lagi. Kita harus bijaksana sebagai orangtua. Jangan salah, bukan orang hanya orangtua yang sress menghadapi anaknya, tetapi tak sedikit anak juga “stress” memenuhi tuntutan kita. Jadi, saling tahu sama tahulah.
2.      Lihat Kondisi anak.
Ketika anak kita dalam keadaan capek, ngantuk, sedang dalam pemulihan setelah sakit, bersedih, kecewa, maka kondisi seperti ini akan menjadikan dirinya “bad mood”, tidak bersemangat.Nah, jika kondisinya seperti ini, alangkah baiknya anda merekomendasikan untuk istirahat terlebih dahulu.Otak yang tegang, akan sulit menerima “materi”
3.      Ciptakan suasana yang kondusif.
Pernahkah kita mengajak anak belajar sementara Tv, radio anda menyala? Wah, sebaiknya dimatikan dulu karena hanya akan membuat konsentrasi anak terpecah sehingga tidak focus belajar. Ciptakan suasana yang nyaman, tenang dan menyenangkan. Tempat yang rapi juga mempengaruhi juga sehingga kita juga perlu memperhatikan hal itu.
4.      Spesialkan anak
Pernahkah Anda menyajikan makanan untuk anak Anda ala resto? Mungkin ini bagus untuk membangun mood belajarnya. Tak harus mewah, Anda menggoreng telor berbentuk lingkaran, dan diatasnya anda kasih nasi yang dibentuk dengan gelas, bagi anak-anak itu sudah “laziis”.
Nah, sekarang kita lebih mengerti, bahwa belajar itu penting, tetapi bahagia dalam belajar, menurut saya lebih penting. Bahagia dalam belajar, akan membuat anak kita menikmati belajarnya, hatinya gembira, syaraf-syaraf di otaknya akan lebih cepat dan lebih banyak menyerap “materi”. Tidak hanya itu, bahagia saat belajar, akan membuat anak lama kelamaan akan “keranjingan” belajar, nah… kalau sudah begini, Anda jugalah yang lebih “tenang”, tidak usah meminta anak belajarpun mereka sudah terpola untuk belajar.
Suatu hari, saya melihat sebuah tulisan di tepi jalan raya. Bunyinya kurang lebih begini:
“Rajin belajar itu biasa, bahagia dalam belajar itu luar biasa”.
Hm…ada benarnya juga menurut saya. So… mulai hari ini, yuk kita benahi strategi kita dalam “dunia belajarnya anak”, agar anak bukan hanya rajin belajarnya, tetapi juga menikmati dengan rasa bahagia saat belajar. Semoga bermanfaat.