Sabtu, 27 Desember 2014

Menutup Akhir 2014

Menutup tahun 2014
Menutup segala luka
Menutup kecewa
Menutup derita

Menutup tahun 2014
Tak berarti menutup mimpi
Mimpi akan terus berlanjut
Sampai menjadi nyata

Menutup tahun 2014
Selamat tinggal

Menjemput 2015
Ditahun ini
Semua mimpiku
Semoga menjadi nyata
Dan aku ingin menjadi
Semanusia manusianya manusia

Kamis, 18 Desember 2014

Mencari Mutiara di Dasar hati


Mencari Mutiara di Dasar hati
Saudaraku, genggam erat-erat tali keimanan kita.
 Kenalilah diri.
 Pahami kebiasaannya. 
 Rasakan setiap getarannya.
 Lalu kecenderungannya. 
Waspadai kekurangannya. 
Berdo’alah pada Allah agar ia menyingkapkan Ilmu-Nya tentang diri.
 Sebagaimana senandung doa yang dilanturkan Yusuf bin Asbath, murid Sofyan Ats Tsauri:
”Allhummaarrifni nifsii”.
 Ya Allah kenalkan aku dengan diriku……
Jiwa manusia banyak menyimpan rahasia . 
Misteri hati dan jiwa manusia sulit dikenali dengan baik kecuali dengan bantuan Allah swt pada kita.
 Karena itu ulama terkenal yang ahli dalam masalah kejiwaan Sahal bin Abdillah mengatakan bahwa mengenali diri sendiri itu lebih sulit dan lebih halus dari pada mengenali musuh . 
Artinya,aib dan kekurangan yang terselubung dalam diri, sangat sulit dideteksi, dan harus dibuka oleh Allah agar seseorang dapat membersihkan diri dan jiwanya. 

Tulisan Ustadz Muhammad Nursani di buku tarbawi

Arti Diammu....

 Tak pernah kumengerti arti diammu
sampai saat ini
Menumpuk kerinduan
atau justru memendam kesalahanku.
Jika kesalahanku adalah panas
Dan diammu adalah hujan
Semoga pelanginya ketika kita bicara
dengan baik tanpa aku menyakiti
berapa poin lagi yang harus kulupakan
setelah harus memahami kesibukanmu.
sepi tanpamu
Seperti menemukan diujung senja
seperti itulah kebahagiaanku
saat kau menyapa
Engkau adalah bagian hidupku

Palembang, 18 Desember 2014

Kamis, 02 Januari 2014

01 Januari 2014



Saya membuka facebook. Dan melihat sebuah kiriman di group kampus. Hm.. ada 40 foto wisuda tertanggal 30 Desember 2013. Wisuda kampus, yang seharusnya saya juga berada disana. Tetapi karena saya belum selesai skripsi, saya tertunda( semoga 2014 saya bisa wisuda). Bagaimana perasaan saya? Sedihkah? Hancurkah?Hm, sedih sih iya… tapi kalau hancur…enggak kali…
Saya lihat foto itu  semuanya. Dan Alhamdulillah, saya bisa menenangkan diri. Saya akui, saya telah gagal kali ini. Gagal untuk yang pertama kalinya dalam dunia pendidikan. Di riwayat pendidikan saya, saya termasuk pelajar/mahasiswa yaang rajin dan selalu berada di atas standar(cieee… harap maklum,  membesarkan hati diri sendiri), paling tidak, dari kelas 5 SD sampai dengan SMA saya membiayai sekolah saya dengan uang beasiswa yang saya terima. Kuliahpun saya memakai uang hasil kerja saya. Tapi kali ini saya gagal. Dan saya mengakui kesalahan saya. Menyesal sih, tetapi saya ambil positifnya. Kemarin ketika menyusun skripsi, saya malah asyik nge les anak-anak, biasa, untuk tambahan modal bisnis. Dan Alhamdulillah, saya sudah memulai merintis suatu bisnis. Walau agak tertatih, saya akan terus tekuni bisnis ini. Jadi, saya legowo atas kekalahan ini
Saya, dan Tasyakuran Wisuda di Palembang
Saya telah “dikukuhkan” sebagai anak angkat oleh sebuah keluarga di Sakatiga, Palembang. Dan hari ini, pasti disana sedang sibuk-sibuknya. Nanti malam ada tasyakuran wisuda kakak angkat saya,dan tasyakuran kakak angkat yang lain karena sudah mendapatkan pekerjaan yang begitu mulia. Pikiran saya disana, waaah…bangganya umak (ibu) dan bapak angkat saya terhadap dua anak saya. Saya sendiri masih di Jogja, dan akan ke Palembang saat saya sudah wisuda nanti. Ini adalah hadiah dari kakak angkat saya. Kapan???? Saya enggak tahu. Penghujung tahun ini mungkin (padahal, tahunnya baru aja diawali).
Perih memang. Dan itu perih yang kedua kali. Tetapi saya mencoba untuk bersabar. Untuk tegar. Ingin rasanya saya telpon Umak. Tetapi kalua umak tanya: Veeda kapan wisudanya?, bukankah akan semakin menohok hatiku?? Jadi,saya memilih untuk diam. Bersama hujan yang menyepikan jiwa. Tetapi dalam hati saya, saya berjanji, tidak akan malas lagi. Di penghujung tahun ini Saya berjanji tak akan gagal lagi, kalau bukan untuk diri sendiri, paling tidak untuk orangtua kandung,orangtua angkat, saudara angkatku, dan untuk seorang yang selalu menyayangiku.