Jumat, 01 Juni 2012

Ketika Aku Harus Menerimamu


Apa yang telah Alloh skenariokan untuk kita, maka itulah yang paling baik menurut-Nya, yang paling indah yang akan semakin mendewasakan kita, walau terkadang pilihan itu bukan seperti yang kita inginkan. Begitu juga dengan seseorang yang telah Alloh pilihkan untukku.  
Hari ini sepertinya sangat special bagi para guru di lembaga kami. Bagaimana tidak, dari TPA- PG-RA mengadakan rapat dan silaturrahmi di tempat  Bu Guru, sesuatu yang sangat kami tunggu karena itu berarti kami bisa syuro’ sekaligus refreshing. Enam puluh guru telah menyebar dalam tiga titik. Dan setiap titik akan  ada pengumuman penting. Apakah itu? Adalah ploting guru.
Dulu, ketika ada agenda ploting guru, saya selalu nervous. Takut dapat patner yang telatan (maklum, saya orangnya disiplin), takut dapat  patner yang ceplas – ceplos (maklum, saya orangnya perasa), pokoknya selalu harap – harap cemas deh. Tetapi seiring perjalanan waktu, hati saya lama kelamaan terbuka. Apa yang kita inginkan, belum tentu  baik untuk kita. Terkadang, pilihan yang diberikan tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Dan terkadang ketika kita dipilihkan untuk seseorang, belum tentu mereka menginginkan kita. Jadi intinya  terima saja dengan hati yang legowo.
Saya masih ingat ketika dua tahun yang lalu terjadi plotting guru. Saya mendapat patner yang terkenal telatan (Alhamdulillah, sekarang beliau sudah banyak berubah), saya mencoba berempati, maklum, anaknya dua dengan jarak yang sangat pendek (tetapi sekarang ini, pemakluman itu ternyata tidak diperkenankan dipakai), namun seiring dengan perjalanan waktu, sangat mengagumi beliau, ternyata beliau kalau sudah action, power full, bersemangat dan bisa menghipnotis anak – anak. Terkadang ada bu guru yang bilang kalau kami itu kelas yang heboh, guru dan muridnya sama-sama heboh.
Terkadang, kami sama – sama mengingat awal – awal kami saling beradaptasi, ternyata sangat manis sekali. Sampai sekarang, kalau kami berkunjung ke TK, anak – anak masih heboh seperti yang dulu.
Bulan Juni  setahun yang lalu, saat pengumuman ploting guru, saya mendapat patner guru baru. Untunglah, beliau adalah teman SMA saya dulu, jadi tak banyak waktu yang saya habiskan untuk adaptasi. Tetapi malah masalahnya ada pada beliau, katanya takut dipatnerkan denganku, soalnya dia menilai saya itu orangnya serius mlulu, dan ga suka bercanda(saya yakin, penilaian itu sangat tepat diberikan saat SMA, tapi keliru untuk saat ini). Sebagai guru lama, saya harus lebih banyak memberi  masukan dengan beliau.
Tidak lama setelah saya menjadi patnernya, beliau menikah dan hamil, mulai dari sinilah masalah itu muncul, saya sering ditinggal saat mengajar karena beliau morning sick. Tidak mudah memang, karena anak – anak yang saya ampu adalah kelompok terkeci yang umurnya sekitar 2,8 – 3,2 tahun. Tetapi sekali lagi saya belajar berempati, bahwa semua itu akan mengalami hal yang sama, cuma waktunya saja yang belum tiba, kini   sebulan lagi kami genap satu tahun saya berpatner dengan beliau, penilaian beliau telah berubah , katanya saya itu sekarang periang, tidak kaku apalagi angker (he.he.emang hantu). Semua adalah waktu yang menjawab, dan menerima apa yang telah Alloh pilihkan ternyata akan membantu hati kita untuk merasa nyaman dengannya, sehingga tak harus membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
Siang tadi, saat pengumuman ploting guru, saya sempat nervous walau Cuma sedikit, sedikit khawatir jika dipatnerkan dengan guru baru lagi( tahun ini kami menambah kelas menjadi enam kelas), kebayang harus kerja keras untuk mentraining lagi, alangkah lebih enak jika ternyata dapat guru lama. Dan saat pengumuman itu sampai pada nama saya, saya merasakan dada saya sesak (entahlah, apa karena saya nahan 2 pekan sakit atau karena saya deg-degan).
Kelompok Lumba – lumba,akan di pegang oleh Anunk dan X. Oh my God. Siapakah bu guru X itu? Beliau adalah guru baru.Dan ternyata , beliau yang kemarin saya nilai ketika microteaching. Betapa indah skenario Alloh. Tahun ini saya harus ekstra tenaga lagi, apalagi memang banyak catatan teman – teman yang harus beliau perbaiki, dari masalah penampilan yang jilbabnya minimalis, kurang senyum dll (ini penilaian teman – teman). Tetapi saya yakin, beliau akan bisa memperbaiki menjadi yang lebih baik. Kenapa saya yakin, karena saya melihat semangatnya yang lumayan tinggi dan menurut saya beliau kreatif, masalah penampilan dan kekurangan senyum itu bisa diperbaiki, bisa jadi karena beliau beluum tahu saja. Dalam pikiran saya sudah banyak hal – hal baru yang akan saya pelajari bersama dengan beliau. Kata Kepala sekolah saya, betapa banyak pahalanya jika ilmu yang kita miliki itu kita transverkan kepada orang yang belum tahu bahkan dalam keadaan nol.
Alloh telah memberikan kepada saya lading ibadah yang lebih luas, dan saya akan menerimanya dengan ikhlas, memberikan ilmu yang saya miliki kepada orang lain adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Senin depan Guru baru itu akan segera magang, hati saya sudah terbuka dengan sangat lebar, tak ada prasangka buruk dalam benak saya, yang ada hanyalah bagaimana caranya mengajak beliau berjalan dan berlari, menuju taman yang penuh dengan perjuangan. Saya sudah tidak sabar melihat wajahnya, dan mengucapkan selamat datang padanya. Saya sudah memulai merajut sebuah ikatan hati yang akan  mempermudah proses pembelajaran di taman ini.
Sekarang, saya tak akan risau lagi menghadapi plotting. Apapun bentuk plottingnya, karena menerima dengan hati yang ikhlas itu lebih menggembirakan hati, lebih membuat kita semakin nyaman. Setiap diri kita pastilah ada kekurangan dan kelebihannya, dan tidak ada pilihan yang lebih baik kecuali dengan menerimanya dengan segala kelebihan dan kekurangannya.
Selamat datang kawan,
Di petualangan yang menakjubkan
Terima aku dengan segala kekuranganku
Dan aku akan menerimamu dengan segala kelebihanmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar