Apa
yang telah Alloh skenariokan untuk kita, maka itulah yang paling baik
menurut-Nya, yang paling indah yang akan semakin mendewasakan kita, walau
terkadang pilihan itu bukan seperti yang kita inginkan. Begitu juga dengan seseorang
yang telah Alloh pilihkan untukku.
Hari
ini sepertinya sangat special bagi para guru di lembaga kami. Bagaimana tidak,
dari TPA- PG-RA mengadakan rapat dan silaturrahmi di tempat Bu Guru, sesuatu yang sangat kami tunggu
karena itu berarti kami bisa syuro’ sekaligus refreshing. Enam puluh guru telah
menyebar dalam tiga titik. Dan setiap titik akan ada pengumuman penting. Apakah itu? Adalah
ploting guru.
Dulu,
ketika ada agenda ploting guru, saya selalu nervous. Takut dapat patner yang
telatan (maklum, saya orangnya disiplin), takut dapat patner yang ceplas – ceplos (maklum, saya
orangnya perasa), pokoknya selalu harap – harap cemas deh. Tetapi seiring
perjalanan waktu, hati saya lama kelamaan terbuka. Apa yang kita inginkan, belum tentu
baik untuk kita. Terkadang, pilihan yang diberikan tidak sesuai dengan
apa yang kita inginkan. Dan terkadang ketika kita dipilihkan untuk seseorang,
belum tentu mereka menginginkan kita. Jadi intinya terima saja dengan hati yang legowo.
Saya
masih ingat ketika dua tahun yang lalu terjadi plotting guru. Saya mendapat
patner yang terkenal telatan (Alhamdulillah, sekarang beliau sudah banyak
berubah), saya mencoba berempati, maklum, anaknya dua dengan jarak yang sangat
pendek (tetapi sekarang ini, pemakluman itu ternyata tidak diperkenankan
dipakai), namun seiring dengan perjalanan waktu, sangat mengagumi beliau,
ternyata beliau kalau sudah action, power
full, bersemangat dan bisa menghipnotis anak – anak. Terkadang ada bu guru
yang bilang kalau kami itu kelas yang heboh, guru dan muridnya sama-sama heboh.
Terkadang,
kami sama – sama mengingat awal – awal kami saling beradaptasi, ternyata sangat
manis sekali. Sampai sekarang, kalau kami berkunjung ke TK, anak – anak masih
heboh seperti yang dulu.
Bulan
Juni setahun yang lalu, saat pengumuman
ploting guru, saya mendapat patner guru baru. Untunglah, beliau adalah teman
SMA saya dulu, jadi tak banyak waktu yang saya habiskan untuk adaptasi. Tetapi
malah masalahnya ada pada beliau, katanya takut dipatnerkan denganku, soalnya
dia menilai saya itu orangnya serius mlulu, dan ga suka bercanda(saya yakin,
penilaian itu sangat tepat diberikan saat SMA, tapi keliru untuk saat ini).
Sebagai guru lama, saya harus lebih banyak memberi masukan dengan beliau.
Tidak
lama setelah saya menjadi patnernya, beliau menikah dan hamil, mulai dari
sinilah masalah itu muncul, saya sering ditinggal saat mengajar karena beliau
morning sick. Tidak mudah memang, karena anak – anak yang saya ampu adalah
kelompok terkeci yang umurnya sekitar 2,8 – 3,2 tahun. Tetapi sekali lagi saya
belajar berempati, bahwa semua itu akan mengalami hal yang sama, cuma waktunya
saja yang belum tiba, kini sebulan lagi
kami genap satu tahun saya berpatner dengan beliau, penilaian beliau telah
berubah , katanya saya itu sekarang periang, tidak kaku apalagi angker
(he.he.emang hantu). Semua adalah waktu yang menjawab, dan menerima apa yang
telah Alloh pilihkan ternyata akan membantu hati kita untuk merasa nyaman
dengannya, sehingga tak harus membutuhkan waktu lama untuk beradaptasi.
Siang
tadi, saat pengumuman ploting guru, saya sempat nervous walau Cuma sedikit,
sedikit khawatir jika dipatnerkan dengan guru baru lagi( tahun ini kami
menambah kelas menjadi enam kelas), kebayang harus kerja keras untuk
mentraining lagi, alangkah lebih enak jika ternyata dapat guru lama. Dan saat
pengumuman itu sampai pada nama saya, saya merasakan dada saya sesak (entahlah,
apa karena saya nahan 2 pekan sakit atau karena saya deg-degan).
Kelompok Lumba –
lumba,akan di pegang oleh Anunk dan X. Oh my God. Siapakah bu guru X itu?
Beliau adalah guru baru.Dan ternyata , beliau yang kemarin saya nilai ketika
microteaching. Betapa indah skenario Alloh. Tahun ini saya harus ekstra tenaga
lagi, apalagi memang banyak catatan teman – teman yang harus beliau perbaiki,
dari masalah penampilan yang jilbabnya minimalis, kurang senyum dll (ini
penilaian teman – teman). Tetapi saya yakin, beliau akan bisa memperbaiki
menjadi yang lebih baik. Kenapa saya yakin, karena saya melihat semangatnya
yang lumayan tinggi dan menurut saya beliau kreatif, masalah penampilan dan
kekurangan senyum itu bisa diperbaiki, bisa jadi karena beliau beluum tahu
saja. Dalam pikiran saya sudah banyak hal – hal baru yang akan saya pelajari
bersama dengan beliau. Kata Kepala sekolah saya, betapa banyak pahalanya jika
ilmu yang kita miliki itu kita transverkan kepada orang yang belum tahu bahkan
dalam keadaan nol.
Alloh
telah memberikan kepada saya lading ibadah yang lebih luas, dan saya akan
menerimanya dengan ikhlas, memberikan ilmu yang saya miliki kepada orang lain
adalah kebahagiaan tersendiri bagi saya. Senin depan Guru baru itu akan segera
magang, hati saya sudah terbuka dengan sangat lebar, tak ada prasangka buruk
dalam benak saya, yang ada hanyalah bagaimana caranya mengajak beliau berjalan
dan berlari, menuju taman yang penuh dengan perjuangan. Saya sudah tidak sabar
melihat wajahnya, dan mengucapkan selamat datang padanya. Saya sudah memulai
merajut sebuah ikatan hati yang akan
mempermudah proses pembelajaran di taman ini.
Sekarang,
saya tak akan risau lagi menghadapi plotting. Apapun bentuk plottingnya, karena
menerima dengan hati yang ikhlas itu lebih menggembirakan hati, lebih membuat
kita semakin nyaman. Setiap diri kita pastilah ada kekurangan dan kelebihannya,
dan tidak ada pilihan yang lebih baik kecuali dengan menerimanya dengan segala
kelebihan dan kekurangannya.
Selamat datang kawan,
Di petualangan yang menakjubkan
Terima aku dengan segala
kekuranganku
Dan aku akan menerimamu dengan
segala kelebihanmu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar