Dulu
saat saya membaca buku Totto Chan, saya
begitu terinspirasi oleh sosok Kepala Sekolah yang bernama Shosaku Kobayashi. Ia adalah seorang kepala sekolah
sekaligus guru yang semangat dan dedikasinya terhadap dunia pendidikan sangat
tinggi. Shosaku Kobayashi telah
menumbuhka rasa percaya diri yang tinggi kepada murid – muridnya, selalu membuat anak didiknya
“penasaran”. Metode yang digunakan dalam proses KBM pun sangat menarik dan
bervariasi. Saya membayangkan betapa
bahagianya Totto Chan waktu itu. Satu hal yang begitu berkesan di hati saya
adalah ketika perang telah meluluhlantakkan Jepang pada waktu Perang Dunia itu,
dimana Tomoe (nama sekolah Totto Chan) telah hancur terbakar oleh serangan
Sekutu, Sang Kepala Sekolah ini dengan hati seluas samoedranya berkata kepada murid
– muridnya: “sekolah seperti apa lagi
yang akan kita bangun”
Ini
adalah panggilan hati yang tidak semua
guru memilikinya. Tidak semua guru mempunyai kemauan untuk berjuang. Tidak
semua guru bisa mendidik dengan hati dan cinta. Kekuatan untuk bisa tahan banting dalam
berjuang inilah yang akan mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pendidikan.
Saya
sangat menyayangkan ketika ada guru yang
datang ke kelas sekedar menyampaikan materi. Seakan – akan materi itu
adalah segala-galanya, padahal sesungguhnya yang penting adalah ruh dalam menyampaikannya. Apa yang
disampaikan dari mulut, hanya akan diterima oleh telinga, tetapi apa yang
disampaikan dari hati, akan diterima oleh hati pula. Jadi marilah kita
bersama-sama mendidik dengan hati, agar setiap peluh, keringat, bahkan airmata
yang telah menetes tidak sia-sia, dihadapan mereka, apalagi dihadapan Robb kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar