Jumat, 08 Juni 2012

Ketika 24 Jam Terasa Kurang Bagiku



Detik menjadi menit, menjadi hitungan jam yang teruntai dalam satu hari. Waktu akan terus berputar, tanpa bisa dihentikan, meski sejenak. Detik yang telah berdetak tidak akan terulang lagi, dengan segala perbuatan yang mengiringinya.
Islam begitu memperhatikan masalah waktu. Ada Adh-Dhuha, Al-‘Ashr, Al-Lail, Al-Fajr, adalah kumpulan ayat Alloh untuk kita tadabburi dan mengambil sikap terbaik diantara yang baik.
Sejak saya memasuki kelas satu SMA, saya jarang menikmati waktu untuk bersantai – santai, belajar di sekolah, Organisasi di sekolah maupun di desa yang sangat menyita tenaga dan pikiranku. Terkadang saat bulan – bulan sibuk seperti Ramadhan dan Agustus-an, saya sering drop lantaran kecapekan yang luar biasa, sampai-sampai saya kehilangan suara.
Kini, setelah saya kuliah dan bekerja, ternyata kondisinya tak jauh beda dengan waktu saya SMA dulu. Tetapi, kalau sekarang ini walau sibuk saya begitu menikmati jenak-jenak waktu itu, seolah-olah, saya selalu menyadari bahwa waktu yang telah bergulir tak akan terulang lagi.
Sering dalam kehidupan saya terkejar deadline, dimana saya harus menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu yang hampir bersamaan. Terkadang stress memang, tapi tahukah Anda, bahwa stress juga ada baiknya untuk saya, yaitu pada waktu saya mempunyai waktu yang longgar, ternyata saya lebih bisa mensyukurinya.
Dua puluh empat jam terkadang saya merasa kurang. Ada beberapa pekerjaan yang menunggu untuk diselesaikan dengan segera. Benar kata Imam Hasan Al- Banna bahwa “sesungguhnya kewajiban-kewajiban yang ada lebih banyak dari waktu yang tersedia”. Sebenarnya, kalau kita bisa mentafakuri lebih dalam tentang kata-kata diatas, kita akan sadar, betapa setiap detik begitu berharga, sehingga tak ada lagi bagi kita untuk memubadzirkan waktu. Ini bukan berarti kita hidup dalam tekanan, target ataupun keseriusan yang sangat berlebihan sehingga kita tidak bisa menikmati setiap detik kehidupan kita loh! Ada jenak-jenak waktu bagi kita untuk menyegarkan pikiran dan hati kita. Tidak ada salahnya bagi anda sekali-kali pergi ke salon sekedar facial atau creambath, terutama untuk anda wanita yang masih lajang (apalagi yang sudah punya suami..he..he..he..) atau bagi laki – laki yang masih lajang, boleh loh sesekali futsal bersama teman-teman anda (kalau bisa sih seminggu sekali ),hm….apalagi bagi para lelaki yang sudah berkeluarga, kegiatan ini sangat direkomendasikan, agar Anda tidak terlalu tegang dan merasa BT setelah seharian berkutat mencari ma’isyah. Apapun bentuk kegiatannya, selama bisa bermanfaat, maka lakukanlah, tentunya kegiatan yang tidak melanggar syari’at loh.
Alloh Maha Adil, telah memberikan jatah waktu yang sama yaitu 24 jam. Ada yang bisa melakukan banyak hal dalam waktu itu, ada yang masih bengong dan mencari-cari kesibukan, atau ada yang ingin hari segera berlalu tanpa ada satu karyapun yang dihasilkan. Masing – masing orang berbeda dalam memperlakukan waktu. Dalam hal ini, agaknya salah satu target pembentukan pribadi Islami yaitu haritsun ‘Ala Waqtihi (mampu memelihara/menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya) harus benar-benar diupayakan dan di goal-kan.
Memulai memang tidak mudah. Konon menurut ilmu fisika yang telah saya pelajari di SMA, memulai pekerjaan itu membutuhkan energy yang besar. Dalam konteks ini, memulai untuk  menegement waktu butuh kemauan yang kuat, tetapi nanti jika kita sudah terbiasa teratur seperti itu,maka buahnya juga kita sendiri yang akan menuainya.
Saya jadi teringat masa lalu, saya telah terbiasa membuat time schedule saat mau ujian walau waktu itu saya masih kelas 4 Sekolah Dasar (maklum, dari kelas 3 SD saya sudah ikut eyang dan ada kakak yang selalu membimbing saya) sampai kuliahpun saya  tetap melakukannya. Dan kita harus konsisten dengan apa yang telah kita buat. Itu sebuah contoh kecil dari sebuah ikhtiar utuk menjadi pribadi yang ber- haritsun ‘Ala Waqtihi (mampu memelihara/menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya)
Semoga tulisan ini bisa membangkitkan semangat kita kembali dalam mengatur waktu dan mengisinya dengan sebaik-baiknya, untuk saya dan Anda.

07 Juni 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar