Senin, 05 November 2012

LUKA ITU TELAH MATI


Ia siapkan kamar pengantin yang indah untuk kekasihnya
Lengkap dengan kasur yang empuk dan wewangian bunga.
Ia sendiri yang merangkai karangan bunga itu.
Dipungutinya tangkai demi tangkai
seolah-olah ia memungut kepingan cintanya yang telah pecah
Keikhlasannya telah membumbung tinggi ke langit,
Bahwa cintanya tak harus berakhir di pelaminan.
Ba'da dzuhur saat pesta pernikahan

yang begitu mendebarkan itu usai,
Tak ada air mata
Wanita itu begitu ikhlas menyaksikan orang yang selama ini dicintainya itu telah melabuhkan hatinya pada sahabatnya sendiri
Luka itu telah mati
Dan keikhlasan telah membuatnya semakin mengerti
bahwa cinta tak harus memiliki

"selamat datang di syurga kalian yang telah menanti penghuninya", kata wanita itu sembari membukakan kamar pengantin yang baunya telah menggoda dari luar.
"aku permisi dulu pangeran dan putri", pamitnya sembari membungkuk bak pelayan kepada tuannya. Begitu sempurna.
Lalu wanita itu membuka pintu avanzanya, meletakkan tas dan beberapa tangkai bunga yang masih wangi.
Dalam hatinya ia berkata:"kini, segalanya telah usai,nyaris sempurna"
Tiba-tiba.......Bbbbbbbrrrraaaakkkkkk. sebuah motor telah melintas tepat di depan mobilnya. Ia banting setirnya, namun sayang, ia membentur tiang listrik di tepi jalan.

ia mencium bau wangi bunga, tapi wanginya begitu luar biasa, ia dipapah seorang arjuna berpakaian putih yang memancar bak cahaya sambil menyapanya: "selamat datang bidadariku, aku telah menanti di syurga yang sesungguhnya,tempat yang lebih indah daripada syurga dunia". Wanita itu tersenyum mengangguk,ia ayunkan lengannya yang berbalut kain putih menyambut sang arjuna, diciumnya punggung tangan arjuna itu...ia tersenyum dan merasakan ketenangan yang luar biasa.
wajahnya begitu tenang, begitu damai....
Lalu sayup-sayup terdengar suara isak yang mengelilingi ruangan serba putih itu.
Ya... wanita itu telah mengeringkan, melenyapkan segala lukanya dengan sempurna.
para malaikat di langit telah menantinya, telah tercium bau wanginya. Bau yang berasal dari mawar keikhlasan yang telah sedang mekar-mekarnya.
Innalillaahi wa innailaihi rooji'uun. wajahnya ditutup dengan selembar kain putih.
Luka itu telah mati.
Ya....telah mati dengan sempurna, tanpa harus membuat luka yang baru di hati yang baru.

Veeda Alfauzteena, saat sebuah kisah melintas di khayalku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar