Jumat, 13 April 2012

Ini bukan perkara mau atau tidak mau ukhti sayang…
MP3-nya terhenti ketika sebuah no hp memanggilnya.Hm…dari ukhti ini…(sambil teringat gaya bahasa sang penelpon saat beberapa waktu yang lalu intens ketemu dalam sebuah acara launching taman baca:semangat menggebu-gebu,bicaranya tak bisa titik,bisanya komaaaaa terusss,hm…persis seperti sang penerima telpon waktu masih duduk di bangku SMA J)
Diangkatlah panggilan itu,disapanya dengan tenang…. Belum juga salam terjawab sempurna…sang penelponpun sudah mulai bicara dengan “koma-komanya”..Jadi gini ukhti….kemarin kan saya udah ketemu ukhti A ( J…inisialnya aja ya)pas acara upgrade….beliau bilang…kalo mau ngajuin proposal pengembangan itu harus ada formnya…minta di t4 ukhti “A”….gmana kalo anti aja yang ambil itu form…trus habis itu..anti isi…lalu di anter sekalian ke PERPUSDA….gubraks(batin sang penerima telpon itu,…..setelah 3hari ini drop,udah ada job lagi neeh,belum tugas kuliahnya,belum kerja-kerja kantornya yang padat di akhir tahun ajaran…belum ini….belum itu….).Kalo boleh mengeluh dia mau bilang:hadeeeeehhhh,capek dech ;-(
Tapi ia tersadar,bahwa lawan telponnya adalah orang yang lagi semangat membara….kalo dicuekin or di tolak….mungkin malah akan patah dan akan segera mundur dalam organisasi itu…Lalu dengan tenang ia menjawab: “baiklah ukhti….akan aku usahakan,semoga segera terlaksana”….. Tapi ingat yaaa,deadlinenya minggu depan udah beres…. Gubraks( J )eit,salah ya? Masya Alloh….”kenapa ga minta tolong yang lain kan masih ada yang lebih bisa”,argumennya…tepatnya “penawarannya”…..”Enggak ukhti…pokoknya harus ukhti….titik!!Nah loh,intonasi udah mulai meninggi….
Kepalanya tiba-tiba pusiiiaaang..laluu lirih dia menjawah:Baiklah,Insya Alloh akan saya bantu dengan waktu satu minggu….lalu sang penelpon itupun mengakhiri telponnya..sang penerima telponpun terdiam…dia merenuuuuung,sampe hamper tertidur J.
Ya Alloh…..apakah aku dulu seperti itu?terlalu bersemangat  tanpa bisa mengontrol diri itu kurang baik.Dan kurang bersemangat itu emang kurang bagus.ingin dia jelaskan kepada sang penelpon itu,bahwa kerja-kerja ini adalah kerja-kerja jamaah.Artinya bukan hanya 1atau2 orang saja….tapi banyak orang yang harus terlibat.Agar semua orang bisa belajar….agar semua orang memikul “beban”ini…..agar tak ada orang yang dengan secara tidak sadar telah “mendzolimi”-bahasa kasarnya…atau yang lebih urgen…..biar semakin ringan memikulnya…biar semua orang bisa bekerja tanpa merasa tertekan…dan lebih-lebih….biar semua orang mendapat pahala dari Alloh….
Tapi……menasihatinya saat ini adalah bukan waktunya…. Biarlah proses yang akan menyadarkannya…..biarlah proses yang akan mematangkannya….. Biar kuncupnya mekar jadi bunga-meminjam istilahnya Pak Anis matta. Toh…..dirinya dulu juga begitu….mempunyai semangat yang ekstrim:kadang di puncak ghiroh…kadang di jurang futur.Lalu proses telah menyadarkannya….walau ia belum matang dan kuncupnya belum menjadi bunga yang merekah….
Tersadar hari sudah menjelang malam…ia akhiri perenungannya….ia tersenyum sambil lirih mendenndangkan sebuah nasyid di masa lalu :
Mengharap senang dalam berjuang
Bagai merindu rembulan di tengah siang…..
Jalannya tak seindah sentuhan mata
Pangkalnya jauh,ujungnya belum tiba….
By: Hijjaz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar